Rabu, 22 Februari 2012

DESAIN PTK SOSIOLOGI


UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGA MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING
TEKNIK JIGSAW PADA MATA PELAJARAN
SOSIOLOGI DI SMAN 1 TELUK BATANG

( Desain Penelitian )
Disusun Oleh:
Ahmad malik (F55009003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI REGULER A
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2011
DESAIN PENELITIAN

A.       JUDUL PENELITIAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMAN 1 TELUK BATANG
B.        . LATAR BELAKANG
Guru adalah salah salah satu komponen sumber daya manusia dalam belajar-mengajar , yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan . oleh karena itu, guru merupakan salah satu unsure dibidang pendidikan harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukanya sebagai tenaga professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat khususnya membawa siswanya pada keberhasilan belajar.
Dilihat dari faktor siswa , keberhasilan proses belajar mengajar yang tercermin dari prestasi belajar yang dicapai oleh siswa sangat ditentukan oleh potensi yang dimiliki oleh siswa itu sendiri.potensi yang dimaksud meliputi kemampuan siswa ,aktifitas siswa, serta sarana penunjang belajar.


Perpaduan antara kegiatan proses belajar mengajar pada guru dapat direalisasikan dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat.menurut Suryobroto, (1995:3) “ Model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara-cara pelaksanaan daripada proses pengajaran atau soal bagaimana teknisnya suatu bahan pelajaran yang diberikan kepada murid-murid di sekolah”.
Penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat merupakan salah satu penyebab hasil belajar siswa rendah.permasalahan ini bukan merupakan suatu hal yang baru dalam dunia pendidikan.
Asil belajar merupakan……………………………………..
Berdasarkan observasi secara langsung yang dilakukan oleh peneliti  di SMA Negeri 1 teluk batang  ,  proses pembelajaran yang dilakukan ternyata masih terpaku dengan model pembelajaran ceramah dan model pembelajaran diskusi semata. Melalui model pembelajaran tersebut menunjukan bahwasanya belum menunjukan pencapaian hasil belajar siswa yang mengacu pada criteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 65 , karena berdasarkan data nilai hasil belajar yang di dapat dari  wali kelas tersebut hanya  (25 persen ) yang tuntas , sedangkan 75 persen lainya tidak tuntas.
Selain itu , berdasarkan nilai rata-rata kelas X B memiliki nilai rata- rata terendah, seperti yang dilihat dalam table berikut :
Table 1.  nilai rata – rata kelas X SMA  Negeri  1 teluk batang pada mata pelajaran sosiologi semester satu tahun ajaran 2010-2011

Kelas
X A
X B
X C
Nilai rata- rata
70
55
67
Sumber : daftar nilai guru mata pelajaran sosiologi kelas X SMA Negeri 1 Teluk batang tahun ajaran 2010 / 2011
Berdasarkan data table diatas , dapat di ambil simpulan bahwasanya terdapat kelas yang belum mencapai hasil belajar sesuai target criteria ketuntasan minimum , kelas tersebut yakni kelas X B yang nilai rata-ratanya hanya 55. Jika hasil belajar tersebut dibiarkan tanpa ada perbaikan kinerjanya , maka nilai siswa tidak akan pernah meningkat yang kelak akan menyebabkan tidak suksesnya siswa dalam mencapai kelulusan pada ujian akhir nasional (UAN ).
Salah satu alternative pemecahan masalah adalah dengan digunakanya model pembelajaran kooperatif ( cooperative learning ) . dimana dalam model pembelajaran ini disertai sintaks yang menuntut anak untuk dapat bekerja sama dengan baik, serta dapat berdiskusi menyampaikan gagasan merekatentang suatu pelajaran.
Pembelajaran cooperative akan lebih bermakna apabila disertai dengan teknik jigsaw .dalam teknik ini , guru memperatikan schemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan schemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna . selain itu, siswa bekerja sama dengan sesame siswa dalam suasana gotong royongdan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Berdasarkan penjabaran diatas peneliti akan melakukan tindakan penelitian dengan mengambil judul “upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan cooperative learning teknik jigsaw pada mata pelajaran sosiologi di kelas X B SMA Negeri 1 teluk batang “ menurut ………………………………
C.    IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan analisa dari latar belakang diatas ,terlihat di SMA Negeri 1 teluk batang , kelas X IPS B  mengalami masalah dalam proses pembelajaran yakni nilai siswa tidak mencapai rata-rata ketuntasan minimum, guru hanya menggunakan model pembelajaran yang kurang sesuai , sehingga hasil belajar siswa rendah,  masalah tersebut perlu mendapatkan perhatian serta tindakan yang dapat memberikan solusi darpada masalah tersebut, solusi yang diteliti dalam memecahkan masalah ini yaitu dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw . terkait masalah ini,
D.    MASALAH PENELITIAN
Terkait identifikasi masalah diatas, maka permasalahan  umum dalam penelitian ini adalah “apakah dengan menggunakan model cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas X IPS B, SMA Negeri 1 teluk batang “.
Dari permasalahan umum tersebut  , kondisi factual yang sebenarnya ketika saya selaku pengamat sekaligus peneliti adalah :
1)         Bagaimana perencanaan pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas X B ,SMA Negeri 1 teluk batang ?
2)         Bagaimana pelaksanaan pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi kelas X IPS B , SMA negeri 1 teluk batang ?
3)         Bagaimana mengevaluasi hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran cooperat ive learning teknik jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar  siswa pada mata pelajaran sosiologi kelas X IPS B , SMA Negeri 1 teluk batang ?


E.     CARA PEMECAHAN MASALAH
Untuk mengatasi masala – masalah tersebut dapat menggunakan model cooperative learning teknik jigsaw . dengan model ini diharapkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi pada siswa kelas X IPS B SMA Negeri 1 teluk batang dapat ditingkatkan .adapun langkah – langkah penerapanya sebagai berikut :
1.         Kolaborasi
Guru bekerja sama dengan rekan sejawat guru mata pelajaran sosiologi dalam menyiapkan ,menyajikan ,mdan melakukan evaluasi terhadap siswa .
2.      Brainstroming
Guru bersama rekan sejawat guru mata pelajaran sosiologi melakukan musyawarah dan mufakat untuk menyusun scenario tindakan menggunakan model cooperative learning teknik jigsaw yang perlu dipersiapkan dalam proses pembelajaran.
3.         Observasi
Guru memberikan tindakan yang diamati oleh rekan sejawat guru mata pelajaran sosiologi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi keberhasilan ataupun kegagalan dan penyebabnya . hasil kegiatan ini akan memberikan masukan yang berguna dalam menentukan cara pemahaman masalah yang dihadapi sekaligus dijadikan bahan pertimbangan untuk menyusun rencana tindakan selanjutnya.
4.         Refleksi
Guru bersama rekan sejawat guru mata pelajaran sosiologi melakukan diskusi untuk membahas dan menganalisis hasil pengamatan . hasil refleksi ini akan memberikan data yang berguna dalam menemukan pemecahan masalah yang diadapi yang selanutnya akan menjadi pertimbangan untuk menentukan tindakan selanjutnya.
F.        TUJUAN PENELITIAN
Secara umum , penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan penerapan model cooperative learning teknik jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi kelas  X IPS B SMA negeri 1 teluk batang.secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
1)      Mengetahui proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi kelas X IPS B SMA Negeri 1 teluk batang.
2)      Mengetahui pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaan pembelajara cooperative teknik jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi kelas X IPS B SMA Negeri 1 teluk batang .
3)      Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi melalui penggunaan pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas X IPS B SMA Negeri 1 teluk batang.

G.    MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian adalah :
1)               Bagi siswa
Dengan melakukan penelitian ini , diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa , sehingga dapat meningkatkan asil belajar siswa.
2)               Bagi guru
Dengan melakukan penelitian , guru memiliki alternative atau strategi dalam menjelaskan materi pada mata pelajaran sosiologi dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw.
3)               Bagi sekolah
Memberikan masukan pada sekolah untuk meningkatkan kinerjanya dalam dalam pengelolaan pembelajaran , terutama untuk menentukan dan menggunakan alternative pemecahan masalah belajar demi meningkatkan kualitas guru dan hasil belajar siswa .
4)               Bagi peneliti
Dengan diadakanya penelitian ini penulis dapat menerapkan disiplinilmu selama mengikuti  perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan dan mengaplikasikanya dengan teori-teori  yang relevan sesuai dengan masala penelitian dan juga sebagai wahana berlati memecahkan masalah dan dalam rangka meningkatkan pengetauan dan keterampilan guna pengembangan diri lebi lanjut.
5)      Bagi pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan dapat digunakan sebagai baan acuan jika ingin melakukan penelitian terhadap objek yang samasekaligus sebagai sumbangan pemikira untuk mengadakan penelitian lebih lanjut menggunakan model pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw.


H.       TINJAUAN PUSTAKA
1)         Model pembelaaran cooperative learning teknik igsaw
a.             Cooperative learning ( pembelaaran cooperative )
Menurut Trianto  ( 2009 :56 ) :“Didalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen ,kemampuan jenis kelamin,suku/ras , dan satu sama lain saling membantu. tujuan dibentuknyakelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar”.

Pembelaaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktifitas . pembelaaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi.dengan temanya . siswa secara rutin bekerja dalam kelompo untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi hakikat sosial dan penggunaan teman sejawat menadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran cooperative dikembangkan setidaknya untuk mencapai tiga tujuan penting, yaitu hasil belajar akademik , penerimaan teradap perbedaan dan pengembangan keterampilan sosial ( Fida Rachmadiati,2003 : 7 ) Terdapat enam langkah utama atau tahapan didalam pelajaran yang menggunakan pembelajara kooperatif , yaitu :
1.            Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa
Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan pelajaran dan motifasi siswa untuk belajar
2.            Menyajikan  informasi
Fase ini diikuti oleh penyajian informasi, seringkali dengan bahan bacaan daripada secara verbal.
3.      Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar.guru menjelaskan kepada bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
4.         Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok –kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
5.      Evaliasi
Pada tahap ini pembelajaran cooperative meliputi persentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa yang mereka pelajari.
6.      Member penghargaan
Pada tahap akhir guru member penghargaan teradap usaha-usaha dan hasil belajar kelompok maupun individu.
b.            Tujuan cooperative learning ( pembelajaran cooperative )
Zamroni ( 2000 : 12 ) mengemukanan bahwa “ manfaat penerapan belajar cooperative adalahdapat mengurangi kesenjangan pendidikan kususnya dalam wujud input pada level individual . disamping itu , belajar cooperative dapat mengembangkan solidaritas sosial di kalangan siswa “.

Dengan belajar cooperative , diharapkan kelak akan muncul generasi baru yang memiliki prestasi akademik yang cenmerlang dan memiliki solidaritas sosial yang kuat.
c.       Teknik jigsaw
Menurut trianto ( 2009: 73 ) :
“ terdapat beberapa variasidalam model pembelajaran cooperative salah satunya adalah dengan teknik jigsaw . jigaw telah lama dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Asroson dan teman-teman di universitas john Hopkins (Trianto , 2009 : 73 )
Langkah- langak pembelajaran jigsaw :
1.   Siswa dibagi atas beberapa kelompok ( tiap kelompok anggotanya 5-6 orang )
2.   Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang tela dibagi-bagimenjadi beberapa sub-sub.
3.   Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya .
4.   Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok –kelompok ahki untuk mendiskusikanya.
5.   Setiap kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temanya.
6.   Padan pertemuan dan diskusi kelompok asal , siswsa-diswa dikena tagihan berupa tes”.
d.      Model pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw
Langka – langkah model pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw   adala sebagai berikut ( Hayati ,2004 : 11-12 :
1.         Persiapan
Guru mempersiapkan maetri yang dirancang untuk pembelajaran kelompok  .
2.         Pendahuluan
Guru mengingatkan materi tentang prasyarat . menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai serta memotifasi siswa bwajar .
3.         Kegiatan inti
a.          Fase 1
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan .
b.         Fase II
Guru menjelaskan kepada siswa tentang bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
c.          Fase III
Guru membimbing kelompok kelompok belajar pada saat siswa mengerjakan tugas.
d.               Fase IV
Guru mengevaluasi belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
e.          Fase V
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok
4.      Penutup
a.          Guru mengarahkan siswa membuat kesimpulan
b.            Guru memberikan tes formatif
2)      Hasil belajar
Untuk mencapai hasil belajar siswa sebagaimana yang diarapkan maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mrempengarui hasil belajar antara lain , faktor yang terdapat dalam diri siswa ( faktor intern ), dan faktor yang terdiri dari luar siswa ( faktor ektern ). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga ,sekolah,masyarakat, dan sebagainya.
a.       Faktor intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan kedalam faktor intern yaitu kecerdasan / intelegensi,bakat minat,dan motifasi.
1.               Kecerdasan/intelegensi
Kecerdasan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal yang selalu menunjukan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya.adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainya ,sehingga seorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya.oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.
2.      Keahlian
Pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu.bakat adalah kemempuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan dalam proses belajar terutama belajar keterampilan ,bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik.apalagi seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuaidengan bakatnya, maka akan merusak keinginan anaknya tersebut.
3.      Minat
Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan .minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan .bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar.untuk menambah minat seorang siswa didalam menerima pelajaran disekolah siswa diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukanya sendiri.minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi asil belajarnya .apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan keinginanya.
4.      Motifasi
Motifasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Dalam memberikan motifasi seorang guru harus berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan peratian siswa pada sasaran tertentu.dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekunipelajaran.untuk membangkitkan motifasi kepada mereka ,supaya dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif.
b.      Faktor ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman pengalaman keadaan keluarga , lingkungan sekitarnya dan sebagainya.
1.      Keadaan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan.oleh karena itu orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga . sedangkan sekolah merupakan sekolah lanjutan.peralihan pendidikan informal kelembaga-lembaga formalmemerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak. Jalan kerjasama yang perlu ditingkatkan , dimana orang tua harus menaruh perhatian yang serius tentang cara belajar anak dirumah.perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motifasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Karen anak memerlukan waktu , tempat, dan keadaanyang baik untuk belajar.
2.      Keadaan sekolah
Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran ,hubungan guru dengan siswa ,alat-alat pelajaran dan kurikulum.hubungan guru dengan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.
3.      Lingkungan masyarakat
Disamping orang tua , lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya  terhadap asil belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan . karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhada perkembangan pribadi anak , sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada. Oleh karena itu , apabila seorang siswa bertempat tinggal disuatu lingkungan temanya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya.sehingga ia akan turut belajar sebagaimana temanya.
I.       HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan kerangka teori,hipotesis penelitian tindakan iniadalah :
“melalui penggunaan model cooperative learning teknik jigsaw ,maka hasil belajar siwa pada mata pelajaran sosiologi di kelas X IPS B SMA Negeri 1 teluk batang dapat ditingkatkan.
J.       Prosedur penelitian tindakan kelas
1.      Seting penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA negeri 1 teluk batang kelas X IPS B tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 36 siswa dengan rincian 15 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan, dilihat dari hasil harian tahun sebelumnya belum mencapai kategori  ketuntasan belajar . pengambilan kelas ini di karenakan :
a.       Guru mata pelajaran IPS  untuk setiap kelas sama.
b.      Nilai hasil belajar siswanpada kelas X IPS B rendah bila dibandingkan dengan kelas lain yakni sebesar 55
c.       Kurikulum yang digunakan sama
Ada beberapa faktor yang ingin diselidiki , faktor –faktor tersebut adalah :
a.       Faktor siswa
Dengan melihat hasil belajar siswa kelas X IPS B SMA Negeri 1 teluk batang dalam proses belajar mengajar dengan penerapan model cooperative learning teknik jigsaw dalam mata pelajaran sosiologi.
b.      Faktor guru
Dengan melihat kemempuan guru menerapkan model cooperative learning teknik jigsaw di kelas X IPS B SMA Negeri 1 teluk batang 
2.      Perencanaan tindakan
Prosedur penelitian tindakan ini terdiri dari 2 siklus , tiap siklus dilakukan sebanyak tiga pertemuan yaitu dua pertemuan tatap muka dan satu pertemuan tes dan dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai .adapun prosedur penelitian tindakan untuk tiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.       Adapun kegiatan yang dilakukan dalam taap ini adalah sebagai berikut :
1.      Menyusun rencana pembelajaran meliputi scenario,alokasi waktu,dan menyiapkan soal tes.
2.      Membuat lembar observasi untuk meliat bagaimana kondisi belajar mengajar dikelas ketika pelaksanaan pengajaran menggunakan model cooperative learning teknik jigsaw.
b.      Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini meliputi :
1.      Guru menyiapkan pelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik jigsaw.
2.      Guru menyajikan materi dengan menggunakan model cooperative learning teknik jigsaw
3.      Guru menutup pelajaran dan memberikan soal tes kepada siswa.
c.       Selama berlangsungnya proses pembelajaran dikelas guru bersama rekan sejawat mata pelajaran sosiologi mengadakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
d.      Refleksi
Dari hasil observasi yang diperoleh dilakukan refleksi . guru bersama rekan sejaeat mata pelajaran sosiologi melakukan diskusi tentang temuan maupun masalah-masalah yang dirasakan oleh
guru. Hasil analisa proses dan data yang dilaksanakan pada tahap ini akan dijadikan acuan untuk merencanakan siklus selanjutnya.
e.       Berdasarkan refleksi diatas guru bersama rekan sejawatnya menyusun rencana tindakan selanjutnya dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam perencanaan tindakan sebelumnya.
3.      Data dan cara pengambilanya
a.       Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPS B  SMA Negeri 1 teluk batang taun ajaran 2010/2011 dan guru mata pelajaran sosiologi dikelas tersebut.
b.      Enis data yang didapat adalah data yang terdiri dari
1.         Rencana pembelajaran
2.         Hasil belajar
3.      Data hasil observasi pelaksanaan pembelajaran sosiologi dengan menggunakan model cooperative learning teknik jigsaw .
c.       Cara pengambilan data
1.      Data tentang belajar mengajar pada saat dilaksanakan tindakan .
2.            Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan didapat dari perencanaan pengajaran  dan lembar observasi.
3.      Data hasilo belajar ips sejarah diambil dengan memberikan tes berupa ulangan harian.
4.      Indicator kerja
Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan tindakan kelas ini maka indikasi yang dapat dilihat adalah :
a.       Proses belajar mengajar
Adanya perubahan terhadap sikap dan perilaku belajar siswa baik dalam hal berfikir maupun bertindak dalam proses belajar mengajar.
b.      Hasil belajar
Adanya peningkatan hasil tes yang dilakukan siswa dengan nilai rata-rata lebih besar dari 60 persen dari 36 siswa yang mendapat nilai ulangan lebih dari 65 pada siklus 1 dan lebih dari 65 persen siswa dari 36 siswa yang mendapat nilai ulangan lebih besar dari 65 pada siklus 2.
Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan dengan dua siklus , dimana setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan dengan rincian dua kali pertemuan tatap muka dan satu kali pertemuan tes . apabila setelah dilaksanakan tindakan pada siklus 1n, tetapi asil belajar yang diharapan belum tercapai , maka guru bersama rekaqn sejawat guru sosiologi terpadu dapat melanjutkan pada siklus 2, dengan rincian tiap siklus sebagai berikut:
1.      Rencana tindakan
2.      Peaksanaan tindakan
3.      Observasi
4.      Refleksi
5.      Rencana tindakan selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1999. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Dan Penilaian Jakara: Depdiknas

Dimyati Dan Mudjiono .2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Farizal, Hendri.2009 .Penggunaan Mind Mapping Sebagai Usaha Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu di Kelas VII B MTS Negeri Putusibau Pontianak: FKIP Untan

Hayati . 2004 . Penerapan pendekatan cooperative learning dengan teknik jigsaw pada materi system persamaan linier dua peubah di kelas II SLTP Pontianak : FKIP Untan.










LAMPIRAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama sekolah :  SMAN 1 Teluk batang
Mata pelajaran             :  sosiologi
Kelas / smester            :  XI IPS II

Standar kompetensi    : menganalisis kelompok social dalam masyarakat multicultural
Kompetensi dasar       : mendiskripsikan berbagai kelompok social dalam masyarakat multikultural
Indicator                     : 
1.      Mendiskripsikan pengertian kebudayaan
2.      Mengidentifikasi unsure-unsur kebudayaan
3.      Mendeskripsikan hubungan antara unsure – unsure kebudayaan
4.      Mendeskripsikan dinamika unsure-unsur kebudayaan
Alokasi                        :
A.    Tujuan pembelajaran
Setelah pembelajaran selesai di laksanakan , siswa diharapkan dapat :
1.      Menjelaskan pengertian kebudayaan
2.      Mengidentifikasikan unsure-unsur kebudayaan
3.      Mendeskripsikan hubungan antara unsure- unsure kebudayaan
4.      Mendeskripsikan dinamika unsure-unsur kebudayaan

B.     Materi pembelajaran
1.      Kebudayaan
1.1    hakikat kebudayaan
1.2    hubungan antar unsure-unsur kebudayaan
1.3    dinamika unsure-unsur kebudayaan
C.     metode pembelajaran
1.      informasi
2.      kerja mandiri
3.      explorasi
4.      diskusi
5.      ceramah
6.      penugasan













D.    langkah-langkah pembelajaran
pertemuan 1
no
Kegiatan pembelajaran
Alokasi waktu
keterangan
1.
Pendahuluan
a.       apresepsi
guru mempersiapkan kelas dan menanyakan kepada para siswa beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan mobilitas atau sosiologi.
b.      Memotivasi
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan mempelajari kebudayaan dalam masyarakat
c.       Rambu-rambu belajar
Siswa memperhatikan skema kebudayaan yang akan dipelajari oleh para siswa


2.
Kegiatan inti
a.       Siswa menjawab beberapa pertanyaan yang akan diajukan guru seputar kebudayaan .
b.      Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang hakikat kebudayaan
c.       Siswa membuat laporan hasil pengamatanya tentang kebudayaan dalam masarakatnya
d.      Siswa mwngwrjakan tugas atau latihan



Kegiatan akhir
a.       Siswa dan guru membuat rangkumanb tentang hakikat kebudayaan
b.      Siswa diberi tugas untuk mewawancarai pemuka masyarakat dilingkunganya tentang kebudayaan yang berlaku dalam masyarakat



E.     Sumber pembelajaran
1.      Buku sosiologi SMA kelas X
2.      Unsur-unsur kebudayaan dalam masarakat
3.      Media masa seperti majalah , Koran, dan buku – buku tambahan
F.      Media
1.      Papan tulis
2.      Alat-alat tulis
3.      Lembar soal
4.      Transparan konsep
5.      Power point
6.      OHP
G.    Penilaian
a.       Hasil pekerjaan siswa berupa laporan atau hasil wawancara dengan pengamatanya
b.      Tugas laporan wawancara siswa
c.       Tes pilihan ganda dan uraian dalam buku
d.      Diskusi kelompok dalam buku

H.    Aspek yang di nilai
a.       Kemampuan menyampaikan pendapat
b.      Kemampuan memeberikan argumentasi
c.       Kemempuan memberikan kritik
d.      Kemampuan mengajukan pertanyaan
e.       Kemampuan menggunakan bahasa yang baik
f.       Kelancaran berbicara

I.       Penskoran
Penskoran yang di gunakan :
a.       Sangat baik           skor 5             
b.      Baik                       skor 4
c.       Cukup baik            skor 3
d.      Kurang baik          skor 2
e.       Tidak baik skor 1


Mengetahui :                                       guru bidang studi

Malik cokro                                         ahmad malik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar