UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGA MODEL
PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING
TEKNIK JIGSAW PADA MATA PELAJARAN
SOSIOLOGI DI SMAN 1 TELUK BATANG
( Desain
Penelitian )
Disusun Oleh:
Ahmad malik (F55009003)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN SOSIOLOGI REGULER A
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2011
DESAIN PENELITIAN
A.
JUDUL
PENELITIAN
UPAYA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING
TEKNIK JIGSAW PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMAN 1 TELUK BATANG
B.
.
LATAR BELAKANG
Guru adalah salah salah satu komponen sumber daya
manusia dalam belajar-mengajar , yang ikut berperan dalam usaha pembentukan
sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan . oleh karena itu,
guru merupakan salah satu unsure dibidang pendidikan harus berperan serta
secara aktif dan menempatkan kedudukanya sebagai tenaga professional, sesuai
dengan tuntutan masyarakat khususnya membawa siswanya pada keberhasilan
belajar.
Dilihat dari faktor siswa , keberhasilan proses
belajar mengajar yang tercermin dari prestasi belajar yang dicapai oleh siswa
sangat ditentukan oleh potensi yang dimiliki oleh siswa itu sendiri.potensi
yang dimaksud meliputi kemampuan siswa ,aktifitas siswa, serta sarana penunjang
belajar.
Perpaduan
antara kegiatan proses belajar mengajar pada guru dapat direalisasikan dengan
menggunakan model pembelajaran yang tepat.menurut Suryobroto, (1995:3) “ Model
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara-cara pelaksanaan daripada proses
pengajaran atau soal bagaimana teknisnya suatu bahan pelajaran yang diberikan
kepada murid-murid di sekolah”.
Penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat
merupakan salah satu penyebab hasil belajar siswa rendah.permasalahan ini bukan
merupakan suatu hal yang baru dalam dunia pendidikan.
Asil
belajar merupakan……………………………………..
Berdasarkan observasi secara langsung yang dilakukan
oleh peneliti di SMA Negeri 1 teluk
batang , proses pembelajaran yang dilakukan ternyata
masih terpaku dengan model pembelajaran ceramah dan model pembelajaran diskusi
semata. Melalui model pembelajaran tersebut menunjukan bahwasanya belum
menunjukan pencapaian hasil belajar siswa yang mengacu pada criteria ketuntasan
minimal (KKM) yaitu 65 , karena berdasarkan data nilai hasil belajar yang di
dapat dari wali kelas tersebut
hanya (25 persen ) yang tuntas ,
sedangkan 75 persen lainya tidak tuntas.
Selain itu , berdasarkan nilai rata-rata kelas X B
memiliki nilai rata- rata terendah, seperti yang dilihat dalam table berikut :
Table
1. nilai rata – rata kelas X SMA Negeri
1 teluk batang pada mata pelajaran sosiologi semester satu tahun ajaran
2010-2011
Kelas
|
X A
|
X B
|
X C
|
Nilai rata- rata
|
70
|
55
|
67
|
Sumber
: daftar nilai guru mata pelajaran sosiologi kelas X SMA Negeri 1 Teluk batang
tahun ajaran 2010 / 2011
Berdasarkan data table diatas , dapat di ambil
simpulan bahwasanya terdapat kelas yang belum mencapai hasil belajar sesuai
target criteria ketuntasan minimum , kelas tersebut yakni kelas X B yang nilai
rata-ratanya hanya 55. Jika hasil belajar tersebut dibiarkan tanpa ada
perbaikan kinerjanya , maka nilai siswa tidak akan pernah meningkat yang kelak
akan menyebabkan tidak suksesnya siswa dalam mencapai kelulusan pada ujian
akhir nasional (UAN ).
Salah satu alternative pemecahan masalah adalah
dengan digunakanya model pembelajaran kooperatif ( cooperative learning ) .
dimana dalam model pembelajaran ini disertai sintaks yang menuntut anak untuk
dapat bekerja sama dengan baik, serta dapat berdiskusi menyampaikan gagasan
merekatentang suatu pelajaran.
Pembelajaran cooperative akan lebih bermakna apabila
disertai dengan teknik jigsaw .dalam teknik ini , guru memperatikan schemata
atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan schemata
ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna . selain itu, siswa bekerja
sama dengan sesame siswa dalam suasana gotong royongdan mempunyai banyak kesempatan
untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Berdasarkan penjabaran diatas peneliti akan
melakukan tindakan penelitian dengan mengambil judul “upaya meningkatkan hasil
belajar siswa dengan cooperative learning teknik jigsaw pada mata pelajaran sosiologi
di kelas X B SMA Negeri 1 teluk batang “ menurut ………………………………
C.
IDENTIFIKASI
MASALAH
Berdasarkan analisa dari latar belakang diatas
,terlihat di SMA Negeri 1 teluk batang , kelas X IPS B mengalami masalah dalam proses pembelajaran
yakni nilai siswa tidak mencapai rata-rata ketuntasan minimum, guru hanya
menggunakan model pembelajaran yang kurang sesuai , sehingga hasil belajar
siswa rendah, masalah tersebut perlu
mendapatkan perhatian serta tindakan yang dapat memberikan solusi darpada
masalah tersebut, solusi yang diteliti dalam memecahkan masalah ini yaitu
dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw .
terkait masalah ini,
D.
MASALAH
PENELITIAN
Terkait
identifikasi masalah diatas, maka permasalahan
umum dalam penelitian ini adalah “apakah dengan menggunakan model
cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa
kelas X IPS B, SMA Negeri 1 teluk batang “.
Dari
permasalahan umum tersebut , kondisi factual
yang sebenarnya ketika saya selaku pengamat sekaligus peneliti adalah :
1)
Bagaimana perencanaan
pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas X B ,SMA Negeri 1 teluk
batang ?
2)
Bagaimana pelaksanaan
pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi kelas X IPS B , SMA negeri 1 teluk
batang ?
3)
Bagaimana mengevaluasi
hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran cooperat ive learning teknik
jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran sosiologi kelas X IPS B , SMA Negeri 1 teluk
batang ?
E.
CARA
PEMECAHAN MASALAH
Untuk
mengatasi masala – masalah tersebut dapat menggunakan model cooperative
learning teknik jigsaw . dengan model ini diharapkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran sosiologi pada siswa kelas X IPS B SMA Negeri 1 teluk batang
dapat ditingkatkan .adapun langkah – langkah penerapanya sebagai berikut :
1.
Kolaborasi
Guru bekerja sama dengan rekan sejawat guru mata
pelajaran sosiologi dalam menyiapkan ,menyajikan ,mdan melakukan evaluasi
terhadap siswa .
2. Brainstroming
Guru bersama rekan sejawat guru mata pelajaran
sosiologi melakukan musyawarah dan mufakat untuk menyusun scenario tindakan
menggunakan model cooperative learning teknik jigsaw yang perlu dipersiapkan
dalam proses pembelajaran.
3.
Observasi
Guru memberikan tindakan yang diamati oleh rekan
sejawat guru mata pelajaran sosiologi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
memperoleh informasi keberhasilan ataupun kegagalan dan penyebabnya . hasil
kegiatan ini akan memberikan masukan yang berguna dalam menentukan cara
pemahaman masalah yang dihadapi sekaligus dijadikan bahan pertimbangan untuk
menyusun rencana tindakan selanjutnya.
4.
Refleksi
Guru bersama rekan sejawat guru mata pelajaran
sosiologi melakukan diskusi untuk membahas dan menganalisis hasil pengamatan .
hasil refleksi ini akan memberikan data yang berguna dalam menemukan pemecahan
masalah yang diadapi yang selanutnya akan menjadi pertimbangan untuk menentukan
tindakan selanjutnya.
F.
TUJUAN
PENELITIAN
Secara umum , penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui keberhasilan penerapan model cooperative learning teknik jigsaw
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi kelas X IPS B SMA negeri 1 teluk batang.secara
khusus penelitian ini bertujuan untuk :
1) Mengetahui
proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran cooperative learning teknik
jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi
kelas X IPS B SMA Negeri 1 teluk batang.
2) Mengetahui
pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaan pembelajara cooperative teknik
jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi
kelas X IPS B SMA Negeri 1 teluk batang .
3) Meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi melalui penggunaan pembelajaran
cooperative learning teknik jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran sosiologi di kelas X IPS B SMA Negeri 1 teluk batang.
G.
MANFAAT
PENELITIAN
Manfaat penelitian adalah :
1)
Bagi siswa
Dengan melakukan penelitian ini , diharapkan
dapat meningkatkan keaktifan siswa , sehingga dapat meningkatkan asil belajar
siswa.
2)
Bagi guru
Dengan melakukan penelitian , guru
memiliki alternative atau strategi dalam menjelaskan materi pada mata pelajaran
sosiologi dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning teknik
jigsaw.
3)
Bagi sekolah
Memberikan masukan pada sekolah untuk
meningkatkan kinerjanya dalam dalam pengelolaan pembelajaran , terutama untuk
menentukan dan menggunakan alternative pemecahan masalah belajar demi
meningkatkan kualitas guru dan hasil belajar siswa .
4)
Bagi peneliti
Dengan diadakanya penelitian ini penulis
dapat menerapkan disiplinilmu selama mengikuti
perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan dan mengaplikasikanya
dengan teori-teori yang relevan sesuai
dengan masala penelitian dan juga sebagai wahana berlati memecahkan masalah dan
dalam rangka meningkatkan pengetauan dan keterampilan guna pengembangan diri lebi
lanjut.
5) Bagi
pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi referensi dan dapat digunakan sebagai baan acuan jika ingin melakukan
penelitian terhadap objek yang samasekaligus sebagai sumbangan pemikira untuk
mengadakan penelitian lebih lanjut menggunakan model pembelajaran cooperative
learning teknik jigsaw.
H.
TINJAUAN
PUSTAKA
1)
Model pembelaaran
cooperative learning teknik igsaw
a.
Cooperative learning (
pembelaaran cooperative )
Menurut
Trianto ( 2009 :56 ) :“Didalam kelas
kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok kelompok kecil yang terdiri
dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen ,kemampuan jenis
kelamin,suku/ras , dan satu sama lain saling membantu. tujuan dibentuknyakelompok
tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat
terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar”.
Pembelaaran
kooperatif bernaung dalam teori konstruktifitas . pembelaaran ini muncul dari
konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit
jika mereka saling berdiskusi.dengan temanya . siswa secara rutin bekerja dalam
kelompo untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi
hakikat sosial dan penggunaan teman sejawat menadi aspek utama dalam
pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran
cooperative dikembangkan setidaknya untuk mencapai tiga tujuan penting, yaitu
hasil belajar akademik , penerimaan teradap perbedaan dan pengembangan keterampilan
sosial ( Fida Rachmadiati,2003 : 7 ) Terdapat enam langkah utama atau tahapan
didalam pelajaran yang menggunakan pembelajara kooperatif , yaitu :
1.
Menyampaikan tujuan dan
motivasi siswa
Pelajaran
dimulai dengan guru menyampaikan pelajaran dan motifasi siswa untuk belajar
2.
Menyajikan informasi
Fase ini diikuti
oleh penyajian informasi, seringkali dengan bahan bacaan daripada secara
verbal.
3. Mengorganisasikan
siswa kedalam kelompok-kelompok belajar.guru menjelaskan kepada bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien.
4.
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Guru membimbing
kelompok –kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
5. Evaliasi
Pada tahap ini
pembelajaran cooperative meliputi persentasi hasil akhir kerja kelompok atau
evaluasi tentang apa yang mereka pelajari.
6. Member
penghargaan
Pada tahap akhir
guru member penghargaan teradap usaha-usaha dan hasil belajar kelompok maupun
individu.
b.
Tujuan cooperative
learning ( pembelajaran cooperative )
Zamroni ( 2000 :
12 ) mengemukanan bahwa “ manfaat penerapan belajar cooperative adalahdapat
mengurangi kesenjangan pendidikan kususnya dalam wujud input pada level
individual . disamping itu , belajar cooperative dapat mengembangkan solidaritas
sosial di kalangan siswa “.
Dengan belajar cooperative , diharapkan kelak akan
muncul generasi baru yang memiliki prestasi akademik yang cenmerlang dan
memiliki solidaritas sosial yang kuat.
c. Teknik
jigsaw
Menurut
trianto ( 2009: 73 ) :
“
terdapat beberapa variasidalam model pembelajaran cooperative salah satunya
adalah dengan teknik jigsaw . jigaw telah lama dikembangkan dan diuji coba oleh
Elliot Asroson dan teman-teman di universitas john Hopkins (Trianto , 2009 : 73
)
Langkah-
langak pembelajaran jigsaw :
1. Siswa
dibagi atas beberapa kelompok ( tiap kelompok anggotanya 5-6 orang )
2. Materi
pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang tela dibagi-bagimenjadi
beberapa sub-sub.
3. Setiap
anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk
mempelajarinya .
4. Anggota
dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam
kelompok –kelompok ahki untuk mendiskusikanya.
5. Setiap
kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temanya.
6. Padan
pertemuan dan diskusi kelompok asal , siswsa-diswa dikena tagihan berupa tes”.
d. Model
pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw
Langka – langkah model pembelajaran cooperative
learning teknik jigsaw adala sebagai
berikut ( Hayati ,2004 : 11-12 :
1.
Persiapan
Guru
mempersiapkan maetri yang dirancang untuk pembelajaran kelompok .
2.
Pendahuluan
Guru
mengingatkan materi tentang prasyarat . menginformasikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai serta memotifasi siswa bwajar .
3.
Kegiatan inti
a.
Fase 1
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan .
b.
Fase II
Guru menjelaskan kepada siswa tentang bagaimana cara
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi
secara efisien
c.
Fase III
Guru membimbing kelompok kelompok belajar pada saat
siswa mengerjakan tugas.
d.
Fase IV
Guru mengevaluasi belajar tentang materi yang telah
dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
e.
Fase V
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya
maupun hasil belajar individu dan kelompok
4. Penutup
a.
Guru mengarahkan siswa
membuat kesimpulan
b.
Guru memberikan tes
formatif
2) Hasil
belajar
Untuk mencapai hasil belajar siswa sebagaimana yang
diarapkan maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mrempengarui hasil
belajar antara lain , faktor yang terdapat dalam diri siswa ( faktor intern ),
dan faktor yang terdiri dari luar siswa ( faktor ektern ). Faktor-faktor yang
berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal
dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga ,sekolah,masyarakat, dan
sebagainya.
a. Faktor
intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari
individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan kedalam faktor intern yaitu
kecerdasan / intelegensi,bakat minat,dan motifasi.
1.
Kecerdasan/intelegensi
Kecerdasan ini sangat ditentukan oleh tinggi
rendahnya intelegensi yang normal yang selalu menunjukan kecakapan sesuai
dengan tingkat perkembangan sebaya.adakalanya perkembangan ini ditandai oleh
kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainya
,sehingga seorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya.oleh karena itu jelas
bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam
kegiatan belajar mengajar.
2. Keahlian
Pada
seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan bakat
ini dapat mempunyai tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi
tertentu.bakat adalah kemempuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai
kecakapan pembawaan dalam proses belajar terutama belajar keterampilan ,bakat
memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang
baik.apalagi seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan
sesuatu yang tidak sesuaidengan bakatnya, maka akan merusak keinginan anaknya
tersebut.
3. Minat
Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan .minat besar pengaruhnya terhadap
belajar atau kegiatan .bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah
dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar.untuk menambah
minat seorang siswa didalam menerima pelajaran disekolah siswa diharapkan dapat
mengembangkan minat untuk melakukanya sendiri.minat belajar yang telah dimiliki
siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi asil belajarnya
.apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan
terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkan dapat tercapai
sesuai dengan keinginanya.
4. Motifasi
Motifasi dalam belajar adalah faktor yang penting
karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk
melakukan belajar. Dalam memberikan motifasi seorang guru harus berusaha dengan
segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan peratian siswa pada sasaran tertentu.dengan
adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan alasan
mengapa ia menekunipelajaran.untuk membangkitkan motifasi kepada mereka ,supaya
dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara
aktif.
b. Faktor
ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa
pengalaman pengalaman keadaan keluarga , lingkungan sekitarnya dan sebagainya.
1. Keadaan
keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam
masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan.oleh karena itu orang tua
hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga . sedangkan sekolah
merupakan sekolah lanjutan.peralihan pendidikan informal kelembaga-lembaga
formalmemerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik
dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak. Jalan kerjasama yang perlu
ditingkatkan , dimana orang tua harus menaruh perhatian yang serius tentang
cara belajar anak dirumah.perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan
motifasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Karen anak memerlukan waktu
, tempat, dan keadaanyang baik untuk belajar.
2. Keadaan
sekolah
Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian
pelajaran ,hubungan guru dengan siswa ,alat-alat pelajaran dan
kurikulum.hubungan guru dengan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil
belajarnya.
3. Lingkungan
masyarakat
Disamping orang tua , lingkungan juga merupakan
salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap asil belajar siswa dalam proses
pelaksanaan pendidikan . karena lingkungan alam sekitar sangat besar
pengaruhnya terhada perkembangan pribadi anak , sebab dalam kehidupan
sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu
berada. Oleh karena itu , apabila seorang siswa bertempat tinggal disuatu
lingkungan temanya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan
membawa pengaruh pada dirinya.sehingga ia akan turut belajar sebagaimana
temanya.
I.
HIPOTESIS
TINDAKAN
Berdasarkan kerangka teori,hipotesis penelitian
tindakan iniadalah :
“melalui
penggunaan model cooperative learning teknik jigsaw ,maka hasil belajar siwa
pada mata pelajaran sosiologi di kelas X IPS B SMA Negeri 1 teluk batang dapat
ditingkatkan.
J. Prosedur
penelitian tindakan kelas
1. Seting
penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA negeri 1 teluk
batang kelas X IPS B tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 36 siswa dengan
rincian 15 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan, dilihat dari hasil harian
tahun sebelumnya belum mencapai kategori
ketuntasan belajar . pengambilan kelas ini di karenakan :
a.
Guru mata pelajaran
IPS untuk setiap kelas sama.
b.
Nilai hasil belajar
siswanpada kelas X IPS B rendah bila dibandingkan dengan kelas lain yakni
sebesar 55
c.
Kurikulum yang digunakan
sama
Ada beberapa faktor yang ingin diselidiki , faktor
–faktor tersebut adalah :
a. Faktor
siswa
Dengan melihat hasil belajar siswa kelas X IPS B SMA
Negeri 1 teluk batang dalam proses belajar mengajar dengan penerapan model
cooperative learning teknik jigsaw dalam mata pelajaran sosiologi.
b. Faktor
guru
Dengan melihat kemempuan guru menerapkan model
cooperative learning teknik jigsaw di kelas X IPS B SMA Negeri 1 teluk
batang
2. Perencanaan
tindakan
Prosedur
penelitian tindakan ini terdiri dari 2 siklus , tiap siklus dilakukan sebanyak
tiga pertemuan yaitu dua pertemuan tatap muka dan satu pertemuan tes dan
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai .adapun prosedur
penelitian tindakan untuk tiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Adapun
kegiatan yang dilakukan dalam taap ini adalah sebagai berikut :
1. Menyusun
rencana pembelajaran meliputi scenario,alokasi waktu,dan menyiapkan soal tes.
2. Membuat
lembar observasi untuk meliat bagaimana kondisi belajar mengajar dikelas ketika
pelaksanaan pengajaran menggunakan model cooperative learning teknik jigsaw.
b. Pelaksanaan
tindakan
Kegiatan
yang dilaksanakan dalam tahap ini meliputi :
1. Guru
menyiapkan pelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran dengan menggunakan
model cooperative learning teknik jigsaw.
2. Guru
menyajikan materi dengan menggunakan model cooperative learning teknik jigsaw
3. Guru
menutup pelajaran dan memberikan soal tes kepada siswa.
c. Selama
berlangsungnya proses pembelajaran dikelas guru bersama rekan sejawat mata
pelajaran sosiologi mengadakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan kelas
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
d. Refleksi
Dari hasil observasi yang diperoleh dilakukan
refleksi . guru bersama rekan sejaeat mata pelajaran sosiologi melakukan
diskusi tentang temuan maupun masalah-masalah yang dirasakan oleh
guru.
Hasil analisa proses dan data yang dilaksanakan pada tahap ini akan dijadikan
acuan untuk merencanakan siklus selanjutnya.
e. Berdasarkan
refleksi diatas guru bersama rekan sejawatnya menyusun rencana tindakan
selanjutnya dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam perencanaan
tindakan sebelumnya.
3. Data
dan cara pengambilanya
a. Sumber
data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas
X IPS B SMA Negeri 1 teluk batang taun
ajaran 2010/2011 dan guru mata pelajaran sosiologi dikelas tersebut.
b. Enis
data yang didapat adalah data yang terdiri dari
1.
Rencana pembelajaran
2.
Hasil belajar
3. Data
hasil observasi pelaksanaan pembelajaran sosiologi dengan menggunakan model
cooperative learning teknik jigsaw .
c. Cara
pengambilan data
1. Data
tentang belajar mengajar pada saat dilaksanakan tindakan .
2.
Data tentang
keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan didapat dari perencanaan
pengajaran dan lembar observasi.
3. Data
hasilo belajar ips sejarah diambil dengan memberikan tes berupa ulangan harian.
4. Indicator
kerja
Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan tindakan
kelas ini maka indikasi yang dapat dilihat adalah :
a. Proses
belajar mengajar
Adanya perubahan terhadap sikap dan perilaku belajar
siswa baik dalam hal berfikir maupun bertindak dalam proses belajar mengajar.
b. Hasil
belajar
Adanya peningkatan hasil tes yang dilakukan siswa
dengan nilai rata-rata lebih besar dari 60 persen dari 36 siswa yang mendapat
nilai ulangan lebih dari 65 pada siklus 1 dan lebih dari 65 persen siswa dari
36 siswa yang mendapat nilai ulangan lebih besar dari 65 pada siklus 2.
Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan dengan
dua siklus , dimana setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan dengan rincian
dua kali pertemuan tatap muka dan satu kali pertemuan tes . apabila setelah
dilaksanakan tindakan pada siklus 1n, tetapi asil belajar yang diharapan belum
tercapai , maka guru bersama rekaqn sejawat guru sosiologi terpadu dapat
melanjutkan pada siklus 2, dengan rincian tiap siklus sebagai berikut:
1. Rencana
tindakan
2. Peaksanaan
tindakan
3. Observasi
4. Refleksi
5. Rencana
tindakan selanjutnya
DAFTAR
PUSTAKA
Depdikbud.
1999. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus
Dan Penilaian Jakara: Depdiknas
Dimyati
Dan Mudjiono .2006. Belajar Dan Pembelajaran.
Jakarta : Rineka Cipta
Farizal,
Hendri.2009 .Penggunaan Mind Mapping
Sebagai Usaha Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu
di Kelas VII B MTS Negeri Putusibau Pontianak: FKIP Untan
Hayati
. 2004 . Penerapan pendekatan cooperative
learning dengan teknik jigsaw pada materi system persamaan linier dua peubah di
kelas II SLTP Pontianak : FKIP Untan.
LAMPIRAN
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama sekolah : SMAN 1
Teluk batang
Mata pelajaran :
sosiologi
Kelas / smester :
XI IPS II
Standar kompetensi : menganalisis kelompok social dalam
masyarakat multicultural
Kompetensi dasar : mendiskripsikan berbagai kelompok
social dalam masyarakat multikultural
Indicator :
1. Mendiskripsikan
pengertian kebudayaan
2. Mengidentifikasi
unsure-unsur kebudayaan
3. Mendeskripsikan
hubungan antara unsure – unsure kebudayaan
4. Mendeskripsikan
dinamika unsure-unsur kebudayaan
Alokasi :
A. Tujuan
pembelajaran
Setelah pembelajaran selesai di
laksanakan , siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan
pengertian kebudayaan
2. Mengidentifikasikan
unsure-unsur kebudayaan
3. Mendeskripsikan
hubungan antara unsure- unsure kebudayaan
4. Mendeskripsikan
dinamika unsure-unsur kebudayaan
B. Materi
pembelajaran
1. Kebudayaan
1.1 hakikat
kebudayaan
1.2 hubungan
antar unsure-unsur kebudayaan
1.3 dinamika
unsure-unsur kebudayaan
C. metode
pembelajaran
1. informasi
2. kerja
mandiri
3. explorasi
4. diskusi
5. ceramah
6. penugasan
D. langkah-langkah
pembelajaran
pertemuan 1
no
|
Kegiatan
pembelajaran
|
Alokasi waktu
|
keterangan
|
1.
|
Pendahuluan
a.
apresepsi
guru
mempersiapkan kelas dan menanyakan kepada para siswa beberapa pertanyaan yang
berhubungan dengan mobilitas atau sosiologi.
b.
Memotivasi
Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan mempelajari kebudayaan dalam
masyarakat
c.
Rambu-rambu belajar
Siswa
memperhatikan skema kebudayaan yang akan dipelajari oleh para siswa
|
|
|
2.
|
Kegiatan inti
a.
Siswa menjawab
beberapa pertanyaan yang akan diajukan guru seputar kebudayaan .
b.
Siswa mendengarkan
penjelasan guru tentang hakikat kebudayaan
c.
Siswa membuat laporan
hasil pengamatanya tentang kebudayaan dalam masarakatnya
d.
Siswa mwngwrjakan
tugas atau latihan
|
|
|
|
Kegiatan akhir
a.
Siswa dan guru
membuat rangkumanb tentang hakikat kebudayaan
b.
Siswa diberi tugas
untuk mewawancarai pemuka masyarakat dilingkunganya tentang kebudayaan yang
berlaku dalam masyarakat
|
|
|
E. Sumber
pembelajaran
1. Buku
sosiologi SMA kelas X
2. Unsur-unsur
kebudayaan dalam masarakat
3. Media
masa seperti majalah , Koran, dan buku – buku tambahan
F. Media
1. Papan
tulis
2. Alat-alat
tulis
3. Lembar
soal
4. Transparan
konsep
5. Power
point
6. OHP
G. Penilaian
a. Hasil
pekerjaan siswa berupa laporan atau hasil wawancara dengan pengamatanya
b. Tugas
laporan wawancara siswa
c. Tes
pilihan ganda dan uraian dalam buku
d. Diskusi
kelompok dalam buku
H. Aspek
yang di nilai
a. Kemampuan
menyampaikan pendapat
b. Kemampuan
memeberikan argumentasi
c. Kemempuan
memberikan kritik
d. Kemampuan
mengajukan pertanyaan
e. Kemampuan
menggunakan bahasa yang baik
f. Kelancaran
berbicara
I. Penskoran
Penskoran yang di gunakan :
a. Sangat
baik skor 5
b. Baik skor 4
c. Cukup
baik skor 3
d. Kurang
baik skor 2
e. Tidak
baik skor 1
Mengetahui
: guru
bidang studi
Malik
cokro ahmad
malik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar